KEMBALI KEPADA KEBENARAN LEBIH BAIK DARIPADA TERUS DALAM KEBATILAN


Bukan sebuah aib jika seorang terjatuh dalam kesalahan, karena Rosululloh ﷺ bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْـخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

"Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat." (HR at-Tirmidzi: 2499, Ibnu Majah: 4251, ad-Darimi: 2783. Asy-Syaikh al-Albani menyatakan bahwa hadits ini hasan dalam al-Misykah No. 2341)

Yang menjadi musibah adalah jika seseorang tetap dan terus berada dalam kesalahan dan kebatilan setelah jelas baginya kebenaran. Padahal, jika kita renungi ayat-ayat al-Qur'an, ternyata sangat banyak yang memerintahkan kita agar mengikuti kebenaran. Di antaranya:

Alloh ﷻ berfirman:

اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ

"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)." (QS. al-A'raf [7]: 3)

Alloh ﷻ berfirman pula:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertaqwa." (QS. al-An'am [6]: 153)

{Referensi: Indahnya Kembali Kepada KEBENARAN, Ust. Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman حفظه الله, Sumber Majalah Al-Furqon No.152 Ed.5 Th.ke-14_ 1435 H}

0 komentar :

Posting Komentar