TOLONG MENOLONGLAH DALAM KEBAJIKAN DAN TAKWA

TOLONG MENOLONGLAH DALAM KEBAJIKAN DAN TAKWA JANGAN TOLONG MENOLONG DALAM BERBUAT DOSA DAN PELANGGARAN

Alloh ﷻ berfirman: {QS. Al-Maidah: 2}

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Alloh ﷻ memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk senantiasa tolong menolong dalam berbuat kebaikan, itulah yang disebut dengan Al-Birru (kebajikan), serta meninggalkan segala bentuk kemungkaran, dan itulah yang dinamakan dengan At-Takwa. Alloh ﷻ melarang mereka tolong menolong dalam hal kebathilan, berbuat dosa dan mengerjakan hal-hal yang haram.

قال ابن جرير: الإثم ترك ما أمر الله بفعله والعدوان مجاوزة ما فرض الله عليكم في أنفسكم وفى غيركم

Ibnu Jarir berkata: Al-Itsmu (dosa) berarti meninggalkan apa yang Alloh ﷻ perintahkan untuk mengerjakannya, sedangkan Al-'Udwan (permusuhan) berarti melanggar apa yang telah ditetapkan Alloh ﷻ dalam urusan agama dan melanggar apa yang telah diwajibkanNya kepada kalian dan kepada orang lain.

Dari Anas رضي الله عنه mengatakan, Rosululloh ﷺ bersabda:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ قَالَ تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ

'Tolonglah saudaramu baik ia zhalim atau dizhalimi. Ada seorang laki-laki bertanya; 'ya Rosululloh, saya maklum jika ia dizhalimi, namun bagaimana saya menolong padahal ia zhalim? ' Nabi menjawab; engkau mencegahnya atau menahannya dari kezhaliman, itulah cara menolongnya. {HR. Bukhari: 6952, Muslim: 2584}

Dari Ibnu Umar dia berkata, Rosululloh ﷺ bersabda:

الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ

Orang mukmin yang berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka, lebih besar pahalanya daripada seorang mukmin yang tidak berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka." {HR. Ibnu Majah: 4032}

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rosululloh ﷺ telah bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Barangsiapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barangsiapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. {HR. Muslim: 2674}

{Referensi: Tafsir Ibnu Katsir.}



0 komentar :

Posting Komentar