HARAMNYA KHIANAT dan ANCAMAN TERHADAPNYA

Oleh: DR. Rasyid bin Husain Abdul Karim

Alloh ﷻ memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk memenuhi janji-janji yang telah ia ucapkan.

Alloh ﷻ berfirman: (QS. Al-Maidah: 1)

"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji."

Alloh ﷻ juga berfirman: (QS. Al-Isra': 34)

"Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya."

Rosululloh ﷺ juga mengingatkan umatnya untuk menghindari kebiasaan mengingkari janji. Sebab, mengkhianati janji merupakan salah satu sifat munafik.

Abdullah bin Amru رضي الله عنه , meriwayatkan Nabi ﷺ bersabda:

"Ada empat hal, barangsiapa yang pada dirinya terdapat empat hal ini, maka ia termasuk orang munafik tulen. Dan barangsiapa pada dirinya terdapat salah satu dari keempat hal ini, maka pada dirinya terdapat sifat kemunafikan sampai ia meninggalkan sifat tersebut. Yaitu: Jika dipercaya ia khianat, jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika bertengkar ia berbuat keji." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam Hadits yang lain disebutkan, dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه , Nabi ﷺ bersabda:

"Setiap pengkhianat akan membawa bendera pada hari kiamat kelak, dan dikatakan, 'Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan ayat Al-Qur'an dan Hadits-Hadits di atas, dapat kita ketahui bahwa Alloh ﷻ memerintahkan agar kita memenuhi janji. Sedangkan Rosululloh ﷺ mengategorikan khianat (yaitu seseorang berjanji atas sesuatu namun tidak memenuhi janjinya) termasuk salah satu sifat-sifat orang munafik. Beliau ﷺ juga memberitahukan bahwa pengkhianat akan diberikan sebuah tanda besar yang dapat dikenali oleh manusia dan dikatakan, 'Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan,' hingga ia tercemar di antara para manusia.

Pelajaran yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:

1. Pengharaman khianat dan ancaman terhadapnya.

2. Khianat merupakan salah satu dari sifat-sifat orang munafik.

3. Pencemaran terhadap perbuatan khianat pada hari kiamat karena buruknya perbuatan khianat ini.

[Referensi: Kitab Ad-Duruusul Yaumiyah]

0 komentar :

Posting Komentar