SAKIT DAPAT MENGHAPUS KESALAHAN-KESALAHAN

Oleh: DR. Rasyid bin Husain Abdul Karim

Bagi seorang mukmin, sakit merupakan salah satu sarana untuk menggugurkan kesalahan-kesalahannya yang lalu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kepayahan dan penyakit, kekhawatiran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan sekedar duri yang melukainya, melainkan dengan itu semua Alloh akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadits yang lain disebutkan, Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه berkata:

“Aku pernah datang menjenguk Nabi ﷺ ketika sedang sakit, dan saat itu beliau sedang merasakan sakit yang sangat. Aku berkata, ‘Anda sedang merasakan rasa sakit yang sangat.’ Aku melanjutkan, ‘Apakah dengan itu Anda mendapatkan dua pahala ?’ Beliau menjawab, ‘Benar, tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu musibah melainkan Alloh akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya seperti halnya pohon menggugurkan dedaunannya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rosululloh ﷺ juga pernah menegur salah seorang sahabat wanita untuk tidak mencela sakit yang menimpanya. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, ia berkata:

“Bahwasanya Rosululloh ﷺ datang menemui Ummu Sa’ib atau Ummu Musayyab. Lalu beliau bertanya, ‘Wahai Ummu Sa’ib atau Wahai Ummu Musayyab, sakit apa kamu sampai menggigil begitu ?’ Ummu Sa’ib menjawab, ‘Demam, semoga Alloh tidak memberi berkah padanya.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Janganlah kamu mencela penyakit demam, karena penyakit demam itu dapat menghilangkan kesalahan-kesalahan anak Adam, sebagaimana umbupan api yang dapat membersihkan karat-karat besi’.” (HR. Muslim)

Hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa termasuk rahmat Alloh ﷻ ia Dia menjadikan segala apa yang menimpa seorang muslim di dunia ini berupa penyakit dan semisalnya sebagai penghapus dosa-dosa. Sehingga segala apa yang menimpa seorang muslim (jika ia bersabar terhadapnya) bagi dirinya merupakan nikmat dari Alloh ﷻ.

Pelajaran yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:

1. Wajibnya sabar terhadap segala apa yang menimpa seorang berupa penyakit dan yang semisalnya.

2. Segala apa yang menimpa seseorang menjadi penghapus dosa-dosa jika ia bersabar dan mengharap pahala dari Alloh.

3. Terhapusnya dosa seorang hamba karena segala sesuatu yang menimpanya merupakan karunia Alloh  ﷻ.

[Referensi: Ad-Duruusul Yaumiyah]

0 komentar :

Posting Komentar